SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Lazismu Kota Pekalongan
  • 5 tahun yang lalu / Tema versi 1.2 telah dirilis, silahkan update temanya langsung dari Dasbor masing-masing
  • 5 tahun yang lalu / Versi baru WP Masjid segera rilis dengan perubahan tampilan yang cukup signifikan
WAKTU :

PENYAKIT HATI ( SOMBONG )

Terbit 2 Juli 2014 | Oleh : Amil Lazismu Kota Pekalongan | Kategori : Uncategorized

Oleh   Hj. Lies Triati Nur, SH. S,Pd. M.Si

            Manusia adalah mahluk yang unik dalam kehidupan sehari – hari , dalam berperilaku berbeda satu sama lainnya, ada yang berperilaku sesuai adapula yang berperilaku menyimpang. Perilaku yang menyimpang bermacam-macam diantaranya yaitu sikap sombong / tinggi hati, penyakit sombong ini sangat tinggi tingkatannya.

Perilaku yang menyimpang dari seseorang yaitu sombong biasanya dia akan meremehkan kemampuan orang lain berfikir  negatif terhadap orang lain, keliru ketika mengambil keputusan, dia akan menolak kebenaran, mudah marah, senang membanggakan dirinya .

Perasaan yang menipu seseorang dengan merasa bahwa ialah yang lebih berkuasa dan disertai dengan keinginan untuk meremehkan orang lain disebut sombong. Pada dasarnya sikap sombong bermuara dari dalam diri, yaitu persepsi seseorang tentang dirinya yang menganggap bahwa dirinya paling hebat, dan sikap sombong adalah emosi internal, sebagaimana firman Allah,

“ Tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah ( keinginan akan ) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya.” ( al-Mu’min : 56 )

Menurut Abu Hamid al Ghazali (Muhammad izzudin taufik) sombong dibagi dalam dua jenis yaitu; sombong dalam diri ( batiniah ) dan sombong yang ditampakkan ( lahiriah ). Sombong batiniah adalah sombong yang diciptakan oleh seseorang dalam dirinya, sedang sombong lahiriah adalah sombong yang disertai dengan perilaku fisik.

Perilaku sombong akan terlihat pada aktivitas fisik, bisa kelihatan dalam ucapannya, seperti nada suaranya juga gaya bicaranya ataupun perbuatannya seperti gerakannya, gaya duduknya, gaya jalannya. Biasanya sikap sombong muncul karena dia merasa punya kelebihan tertentu misal jabatan / pangkat, pendidikan , kekayaan, secara fisik kecantikan, ketampanan, dengan kelebihan yang dipunyai tersebut kemudian dia akan meremehkan orang lain yang menurutnya tidak seperti dirinya..

Pendapat para psikolog hanya membahas kesombongan hanya satu jenis saja yaitu sombong kepada sesama saja, sedangkan Islam membahas tiga jenis tingkatan sombong  yang pertama sombong kepad Allah,  ini jenis  kesombongan paling buruk.

Allah berfirman : “ Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dan menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” ( al-Mu’min : 60 )

Kedua sombong kepada rasul Allah, yaitu sombong untuk tidak mau mengikuti ajaran yang dibawanya., ketiga adalah sombong kepada sesama dengan merasa lebih tinggi dari mereka dan meremehkannya. Allah berfirman “ Dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan sombong …” ( al- Israa’ : 12 ).

            Dalam Islam untuk menghentikan sikap sombong atau mengobati sikap sombong yaitu dengan memohon perlindungan kepada Allah dari setan dan memohon agar allah memberikan benteng yang kuat  dari setiap godaan setan yang selalu merayunya untuk melakukan perbuatan yang sama persis dengannya yaitu sombong. Dengan memahami hukum Allah, maka pola pandangnya bisa diubah dan tolok ukurnya  adalah tolok ukur Islami.Dan, ia akan bersemangat untuk melepaskan diri dari kesombongannya.. Dari sinilah langkah selanjutnya yaitu dengan cara ilmiah dan terapan. Yang dimaksud terapi ilmiah adalah menyempurnakan pola pandangannya dengan hukum yang mengacu dari Al-Qur’an dan as-sunnah, sehingga ia bisa merubah persepsinya sendiri dan menilai dirinya secara obyektif.

Imam Abu Hamid al-Ghazali (Muhammad Izudin Taufik ) mengungkapkan . “ Untuk bisa melakukan terapi dengan baik, maka hendaknya ia mengenal dirinya, mengenal Tuhannya dan cukuplah keduanya untuk menghilangkan kesombongan dari dalam dirinya , walaupun seseorang mampu mengenal dirinya dengan baik dan mengetahui bahwa ia sangat hina dina dan tidak berarti apapun, namun hal ini belum cukup menghilangkan kesombongannya , tetapi hanya menumbuhkan rasa rendah dirinya”

 

Daftar pustaka

Izudin ,M.T.2006. Panduan lengkap dan Praktis Psikologi Islam.gema Insani.Jakarta

Muslim Zuhdi .2011. Metode al-Ghazali dalam terapi kesombongan. http://muslimzuhdi.wordpress.com diakses tanggal 16 Juni 2014

Cahaya Wahyu. Penyakit hati sombong, iri dan dengki dan cara mengobatinya

http://cahayawahyu.wordpress.com diakses tanggal 14 Juni 2014

Salafi 2209. Terapi hati dan Penyakit sombong dan Hasad salafygorontalo.wordpress.com/…/terapi-hati-dari-pen… diakses tanggal 5 Juni 2014

SebelumnyaPersiapan Jelang Ramadhan SesudahnyaDahsyatnya Bahaya Fitnah

Berita Lainnya

0 Komentar