SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Lazismu Kota Pekalongan
  • 5 tahun yang lalu / Tema versi 1.2 telah dirilis, silahkan update temanya langsung dari Dasbor masing-masing
  • 5 tahun yang lalu / Versi baru WP Masjid segera rilis dengan perubahan tampilan yang cukup signifikan
WAKTU :

Filosofi Logo Muktamar Muhammadiyah ke-47

Terbit 3 Desember 2014 | Oleh : Amil Lazismu Kota Pekalongan | Kategori : Uncategorized

Logo Muktamar Muhammadiyah ke- 47

Pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari suku Bugis dan suku Makassar di Sulawesi Selatan tepatnya dari desa Bira Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukamba. Pinisi sebenarnya merupakan nama layar. Kapal ini umumnya memiliki dia tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga diujung depan, dua didepan dan dua dibelakang ; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antar pulau. Dua tiang layar utama tersebut berdasarkan dua kalimat syahadat dan tujuh buah layar merupakan jumlah dari surat Al-Fatihah. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang dan juga mempunyai makna nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar didunia.

 

Ikon Kapal Pinisi dan 47

Kapal Pinisi khas Makassar adalah simbol tentang perjalanan kehidupan, proses peradapan, juga sebagai simbol dari kekuatan dan pertahanan akan gelombang jaman. Sedangkan angka 47 yang di transformasikan sebagai layar kapal Pinisi menandakan Muktamar ke-47. Pinisi melambangkan Makassar sebagai tempat dimana Mutamar Muhammadiyah ke-47 diselenggarakan.

 

Ikon Sinar dan Matahari

Mengadopsi dari logo Muhammadiyah sebagai simbol Gerakan Pencerahan. Warna kuning melambangkan pencerahan, kecerdasan, modern dan berfikir maju. Warna orange melambangkan kehangatan juga kekuatan yang arif mencerahkan.

 

Font Type

Menggunakan jenis “Swiss 721 Bold Extended BT” berwarna biru dan orange menggambarkan karakter futuristik, modern, cerdas, tegas dan kearifan.

SebelumnyaKH Mas Mansur (Ketua 1937 - 1941) SesudahnyaPENGHALANG DALAM MENUNTUT ILMU

Berita Lainnya

0 Komentar